Kapal selam adalah kendaraan laut yang dirancang untuk beroperasi di bawah permukaan air dalam waktu yang lama. Keberhasilannya dalam menyelam dan beroperasi di bawah air tergantung pada berbagai komponen utama yang bekerja bersama untuk menjaga stabilitas, daya apung, dan kemampuan navigasi kapal selam. Artikel ini akan menjelaskan beberapa komponen utama kapal selam yang memungkinkan operasi penyelaman.
1. Rangka Tekanan (Pressure Hull)
Rangka tekanan adalah struktur inti kapal selam yang dirancang untuk menahan tekanan air yang ekstrem di kedalaman laut. Komponen Rangka ini biasanya terbuat dari baja berkualitas tinggi atau bahan komposit yang kuat namun ringan. Bentuknya yang bulat atau silindris membantu mendistribusikan tekanan secara merata, sehingga mencegah kerusakan saat kapal selam menyelam ke kedalaman besar. Di dalam rangka tekanan inilah kru dan peralatan vital ditempatkan.
2. Tangki Balast (Ballast Tanks)
Tangki balast adalah komponen penting yang mengatur daya apung kapal selam. Kapal selam memiliki dua jenis tangki balast: tangki balast utama dan tangki balast trim.
Tangki Balast Utama: Ketika kapal selam ingin menyelam, air dimasukkan ke dalam tangki balast utama untuk menambah berat kapal, sehingga kapal tenggelam. Sebaliknya, untuk kembali ke permukaan, udara bertekanan tinggi dipompa ke dalam tangki ini untuk menggantikan air, sehingga kapal kembali mengapung.
Tangki Balast Trim: Digunakan untuk menyesuaikan keseimbangan dan kemiringan kapal selam. Air dapat dipindahkan antara tangki trim di depan dan belakang untuk menjaga kestabilan kapal saat menyelam atau mengapung.
3. Sistem Penggerak (Propulsion System)
Sistem penggerak adalah komponen yang memungkinkan kapal selam bergerak di bawah air. Ada dua jenis utama sistem penggerak pada kapal selam:
Penggerak Diesel-Elektrik: Menggunakan mesin diesel di permukaan untuk mengisi baterai yang kemudian menggerakkan motor listrik saat kapal selam berada di bawah air.
Penggerak Nuklir: Menggunakan reaktor nuklir untuk menghasilkan tenaga yang digunakan untuk menggerakkan turbin dan propeller. Kapal selam nuklir dapat menyelam lebih lama dan beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kapal selam diesel-elektrik.
4. Sistem Sonar
Sonar (Sound Navigation and Ranging) adalah sistem yang digunakan untuk navigasi dan deteksi objek di bawah air. Sonar aktif mengirimkan gelombang suara dan mendeteksi pantulannya untuk menentukan jarak dan arah objek di sekitarnya, sedangkan sonar pasif mendengarkan suara di sekitar kapal selam tanpa memancarkan sinyal apa pun. Sistem sonar sangat penting untuk menghindari rintangan dan mendeteksi kapal lain di bawah air.
5. Menara (Conning Tower)
Menara, atau sail, adalah struktur vertikal yang menonjol dari badan kapal selam dan berfungsi sebagai pusat pengawasan. Di dalam menara ini terdapat berbagai periskop, antena, dan sensor yang digunakan untuk navigasi dan komunikasi saat kapal selam berada di permukaan atau di kedalaman periskop. Menara juga membantu dalam menjaga stabilitas kapal selam selama penyelaman.
6. Sistem Pengaturan Oksigen dan Karbon Dioksida
Untuk mendukung kehidupan di bawah air dalam waktu yang lama, kapal selam dilengkapi dengan sistem yang menghasilkan oksigen dan menghilangkan karbon dioksida dari udara dalam kabin. Oksigen dihasilkan melalui elektrolisis air, sementara karbon dioksida diserap menggunakan bahan kimia khusus. Sistem ini memastikan bahwa kru dapat bernapas dengan aman selama misi penyelaman yang lama.
7. Periskop dan Optik
Periskop adalah alat optik yang memungkinkan kru kapal selam untuk melihat ke permukaan air saat kapal berada di kedalaman periskop. Alat Periskop modern dilengkapi dengan berbagai fitur seperti pencitraan termal dan kamera digital, memungkinkan pengamatan yang lebih baik dalam berbagai kondisi cuaca dan cahaya.
8. Kontrol Kemudi dan Permukaan Kendali (Control Surfaces)
Kapal selam memiliki sirip kemudi (rudder) dan sirip kontrol (planes) yang berfungsi untuk mengendalikan arah dan kedalaman penyelaman. Sirip kemudi mengatur arah gerak lateral kapal selam, sedangkan sirip kontrol di bagian depan dan belakang (bow planes dan stern planes) mengatur sudut penyelaman atau pendakian kapal.
| Baca juga: Sejarah Kapal Selam, dan Peranannya di Dunia Modern
Kesimpulan
Kapal selam adalah mahakarya teknik yang kompleks, terdiri dari berbagai komponen utama yang bekerja bersama untuk memungkinkan penyelaman dan operasi di bawah air. Dari rangka tekanan yang melindungi kapal dari tekanan air yang ekstrem hingga sistem sonar yang memungkinkan navigasi di lingkungan yang gelap dan tidak terlihat, setiap komponen memiliki peran penting dalam memastikan keberhasilan misi kapal selam. Seiring dengan perkembangan teknologi, kapal selam terus mengalami peningkatan, menjadikannya salah satu aset paling berharga dalam pertahanan militer dan eksplorasi laut dalam.